10 Unit Rumah Terbakar 2 Unit Terpakasa dirusak akibat si jago merah tepatnya di BTN Selempang Merah, Parit Gompong, Kelurahan Sungai Nibung, Tungkal Ilir, rata dengan tanah dilalap si jago merah pada hari Kamis 27 November 2014 sekitar pukul 03.00 pagi.
Menurut warga disekitar lokasi kejadian belum diketahui persis api berasal dari
mana, namun yang pasti saat warga terbangun api sudah membesar dan diduga
dari rumah seorang warga yg kerap di panggil Datuk. Dan rumah tersebut sering ditinggal kosong.
Warga yang melihat api sudah membesar, tak sempat melakukan apa-apa,
untuk membantu melakukan pemadaman dengan cara menyiram pun sudah tak sanggup melihat kobaran api yang sudah membesar, terlebih lagi tak
ada akses air di lokasi kejadian.
Warga sangat menyesalkan lambatnya datang unit mobil pemadam kebakaran,
karena setelah tiga rumah hangus baru tiba di lokasi. Padahal jarak Kantor Damkar
ke lokasi tidaklah terlalu jauh hanya sekitar 4 kilometer.
"Setelah sekitar tiga rumah yang terebakar barulah Damkar datang",ujar warga.
Warga sempat kesal, karena pada saat kejadian nomor telepon pihak Damkar tidak ada yang merespon ketika ditelpon.sehingga warga terpaksa menjemput ke kantor Damkar langsung.
Kekesalan warga bertambah setelah berusaha menggunakan sumur hydrant yang berada di sekitaran lokasi kebakaran ternyata tak memiliki fungsi yang baik sehingga tidak efektif dalam membantu proses pemadaman.
Sementara Pihak dari Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (BPBK) Tanjab
Barat, menyebut sulitnya api dijinakkan karena adanya gerbang perumahan yang terbuat dari beton dan kondisi rumah yang
berdempet dan kebanyakan terbuat dari kayu.sehingga hanya unit mobil kecil yg bisa langsung masuk mendekati lokasi kejadian dan unit mobil besar hanya bisa standbay di jalan dan mengarahkan selang ke lokasi.
Seperti yang disampaikan Kepala Bidang Bencana BPBK Fahriza Wati,
selain kondisi rumah seperti itu, mobil Damkar butuh waktu
untuk sampai ke lokasi.
"Kondisi kita sulit karena pas mobil datang, selang langsung
ditarik-tarik masyarakat, jadi petugas sulit untuk menentukan arah dan
mengisolasi lokasi kebakaran supaya tak menyebar," ujarnya.
Terkait masalah keluhan warga mengenai tak merespon saat ditelfon, menurut Wati
itu lebih karena masalah teknis, sedang tidak aktif terlebih beberapa
waktu lalu alat telepon pihak Damkar/BPBK disambar petir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar